SOKOGURU, VATICAN- Setelah disemayamkan di kediamannya di Apartemen Santa Marta, Jenazah Paus Fransiskus akan dipindahkan untuk disemayamkan di Basilika Santo Petrus selama masa berkabung, Rabu, 23 April 2025 pukul 10.00 waktu setempat atau sekitar pukul 15.00 WIB.
Jelang prosesi pemindahan jenazahnya umat sudah berjejal berkumpul di lapangan utama Basilika Santo Petrus. Sampai berita ini diturunkan, prosesi pemindahan jenazah Paus Fransiskus masih berlangsung.
Menurut Duta Besar RI untuk Tahta Suci Vatikan, Michael Trias Kuncahyono, dalam keterangan resmi yang diterima Sokoguru, Misa Kudus akan diadakan setiap hari.
“Di akhir masa berkabung, akan diadakan misa pemakaman besar di Basilika Santo Petrus. Secara historis, ini adalah acara besar, dengan para pejabat tinggi dari seluruh dunia yang diharapkan hadir,” ujarnya.
Menurut Trias, sesuai pesannya kepada televisi Meksiko Noticieros Televisa, pada 12 Desember 2023, pemilik nama Jorge Mario Bergoglio, itu ingin dimakamkan di Basilika Santa Maria Maggiore, di Roma yang disebut sebagai Basilika Bunda Maria, Salus Populi Romani (Pelindung Orang Roma).
Di basilika inilah Paus setiap kali akan pergi ke luar negeri dan kembali dari perjalanan ke luar negeri berdoa di hadapan gambar Bunda Maria.
Bahkan setelah keluar dari rumah sakit, Paus juga mengunjungi Basilika St. Maria Maggiore dengan membawa seikat bunga. Bahkan, pekan lalu, sebelum ia berpulang, Paus Fransiskus ke Basilika St. Maria Maggiore.
“Bila nanti dimakamkan di Basilika St. Maria Maggiore, Paus Fransiskus telah memutus sejarah, karena selama ini sebagian besar paus dimakamkan di Basilika St. Petrus, Vatikan,” imbuh Trias.
Namun, lanjutnya, di Basilika St. Maria Maggiore sudah ada beberapa paus yang dimakamkan di tempat itu. Di antaranya, Paus Clement IX yang bertakhta pada 1667- 1669.
Baca juga: Paus Fransiskus Wafat dalam Usia 88 Tahun
Pemimpin umat Katolik sedunia, Paus Fransiskus telah berpulang pada hari Senin (21/4) pukul 07.35 waktu Roma, Italia di kediamannya Apartemen Santa Marta, karena sakit.
Paus yang juga Uskup Roma itu lahir di Flores, Buenos Aires, Argentina, 17 Desember 1936, meninggal pada usia 88 tahun.
Dalam pesannya yang terakhir sebelum memberikan berkat Urbi et Orbi, Minggu, 20 April, Paus menekankan kembali masalah perdamaian.
Sri Paus menyerukan dan mendesak diupayakannya perdamaian di Timur Tengah (perang antara Israel dan Palestina), di Ukraina, Republik Demokrasi Kongo, Sudan Selatan, Kaukasus Selatan, Armenia, Azerbaijan, Sahael, dan Tanduk Afrika, juga Myanmar.
Baca juga: Paus Fransiskus: Beranilah Selalu Mimpikan Persaudaraan, Bangun Peradaban Perdamaian
Kata Paus Fransiskus dalam pesan Urbi et Orbi-nya: “Saya mengimbau kepada semua orang yang memegang tanggung jawab politik di dunia kita untuk tidak menyerah pada logika ketakutan yang hanya akan menyebabkan isolasi dari orang lain, tetapi lebih baik menggunakan sumber daya yang tersedia untuk membantu yang membutuhkan, memerangi kelaparan, dan mendorong inisiatif yang mempromosikan pembangunan. Inilah ‘senjata’ perdamaian: senjata yang membangun masa depan, alih-alih menabur benih kematian!” .
Papal Interregnum
Setelah seorang paus wafat, ada masa yang disebut sebagai ‘Papal Interregnum’, yakni, periode antara wafatnya seorang paus dan pemilihan paus lainnya. Jadi masa ‘Papal Interregnum’ kali ini dimulai ketika Fransiskus meninggal pada hari Senin, hingga nanti seorang paus baru terpilih.
Di masa itulah, para kardinal kini harus memutuskan kapan tepatnya pemakaman dapat dilaksanakan, dan setelah itu, kapan konklaf dapat dimulai. Namun, sebagian besar jadwal telah ditentukan sebelumnya.
Seperti sudah disebut di atas, masa berkabung berlangsung selama sembilan hari yang dikenal sebagai Novendiales. Dan Paus harus dimakamkan antara hari keempat dan keenam setelah kematiannya. Sementara itu, Paus akan ditempatkan di dalam peti jenazah, setelah itu ia akan disemayamkan selama beberapa hari hingga pemakaman.
Setelah Paus meninggal, semua kardinal Kuria Roma dan Kardinal Secretary of State (biasanya diartikan Perdana Menteri), berhenti dari jabatan mereka, kecuali Camerlengo (secara bebas bisa diartikan pejabat penyelenggara negara), yang sekarang dijabat Kardinal Kevin Joseph Farrell, Penitensiaria Utama, Kardinal Vikaris Keuskupan Roma dan Kota Vatikan, dan Dekan Dewan Kardinal. (SG-1)